Divisi Utama 2010 - 2011 Terancam Tanpa Sponsor

Bagikan

KICK off Divisi Utama musim 2010/2011 tidak lama lagi. Tapi sampai saat ini belum ada sponsor yang mendekat. Extra Joss yang musim lalu menjadi sponsor utama sepertinya tidak mau lagi meneruskan kerjasama karena disebabkan banyak hal yang "kurang beres - dalam pelaksanaan kompetisi. Yeyen Tumena, Direktur PT Graha Indie Sport (GIS) selaku promotor kompetisi Divisi Utama mengatakan bahwa rata-rata pihak sponsor ragu dengan gelaran Divisi Utama. "Musim lalu kami 'berdarah-darah'. Tapi untuk musim depan kami juga masih sulit mendekati sponsor," kata Yeyen keitka dihubungi kemarin. GIS membeli right Divisi Utama untuk durasi lima tahun. Kejasama dengan Extra Joss  sebenarnya masih bisa dilanjutkan. Tapi GIS minta nilanya dinaikkan. "Tapi Extra Joss juga memberikan syarat-syarat yang tidak mudah. Seperti minta jumlah pertandingan siaran langsung naik dua kali lipat (musim lalu 36 kali live) dan klub-klub lebih tertib terhadap kesepakatan yang sudah dibuat," sambungnya.  Di Divisi Utama, tiap kali siaran langsung bukan pihak stasiun televisinya yang membeli hak siar, tapi GIS yang malah membayar. Nilanya sekitar Rp 80 juta untuk sekali pertandingan. Berbeda di ISL dimana stasiun  televis yang membayar hak siar.     Yeyen mengungkapkan jika musim lalu pihaknya mengalami kerugian cukup besar. Dintaranya disebabkan banyak klub yang kerap mengingkari kesepakatan dan adanya keputusan pertandingan usiran atau tanpa penonton. "Tiap kali ada klub yang tidak tertib atau pertandingan tanpa penonton, nilai sponsorship langsung dipotong. Nilainya cukup besar," beber Yeyen. Menuru Yeyen dengan predikat sebagai tim level II di Indonsia, tidak mudah bagi pihaknya untuk menawarkan  Divisi Utama kepada para kalangan sponsor. Tapi GIS tetap berkomtimen akan tetap membantu PT LI menjual Divisi Utama. "Dalam kesepakatan kerjasama dengan PT LI kami memang sebagai promoter, tapi kalau kondisinya  tidak menguntungkan, bisa saja posisi kami sebagai promotor diabaikan dan kami akan berposisi sebagai marketingnya PT LI. Jika dengan begitu bisa menjadi lebih baik kenapa tidak," bebernya.